Kecanggihan teknologi di semua bidang tidak bisa dihindari termasuk dalam hal tes Penerimaan Mahasiswa Baru. Menanggapi serta mengikuti kemajuan dan perkembangan teknologi sudah seharusnya sistem ujian yang konvensional beralih ke sistem yang terkomputerisasi.
Pelaksanaan ujian dengan sistem CBT atau Computer Based Test tentu memiliki perbedaan dengan sistem PBT atau Paper Based Test dalam hal media pengerjaan. Peserta ujian menggunakan sistem CBT langgung dapat memilih jawaban yang benar pada layar komputer namun menggunakan sistem PBT peserta diwajibkan menghitamkan bulatan di kertas lembar jawaban.
Pada dasarnya ujian menggunakan CBT ini sangatlah mudah, tinggal kemauan dan komitmen guru yang masih harus ditingkatkan. Sistem ujian CBT ini dibagi tiga sistem yakni ;
1. off-line
- Terminal ujian dilayani oleh server lokal.
- Soal dan hasil ujian dikirim melalui storage media.
2. semi On-line
- Terminal ujian dilayani oleh server lokal.
- Soal dan hasil ujian dikirim melalui jaringan internet (sinkronisasi)
3. Full On-Line
- Seluruh terminal terhubung ke server pusat.
- Soal langsung dari server pusat. Hasil langsung masuk ke server pusat
Berikut beberapa alasan mengapa harus menggunakan CBT :
1. Menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi yang tak bisa dicegah.
Ujian dengan metode konvensional yang menggunakan kertas sudah berjalan ratusan bahkan ribuan tahun. Kini zaman mulai berubah menuju ke dunia digital. Satu-persatu negara, satu-persatu aspek kehidupan manusia, semuanya akan berganti menjadi sistem digital. Jika tidak secepatnya beradaptasi, maka pendidikan Indonesia akan semakin tertinggal dan terlindas oleh zaman. Mau tak mau, suka tak suka, zaman digital akan segera menjadi pilihan yang wajib dipakai.
2. Menghemat anggaran.
Butuh anggaran yang cukup besar untuk melaksanakan ujian dengan metode konvesional, karena sekolah harus mengeluarkan biaya untuk mencetak soal dan lembar jawabannya. Tidak heran jika pada saat-saat tertentu seperti latihan atau ulangan harian, guru hanya mengedarkan lembar jawaban saja, sedangkan soal-soalnya diberikan secara lisan atau tertulis di papan tulis. Namun dengan CBT, anggaran kertas untuk ujian tidak diperlukan lagi. Hanya dengan satu komputer saja, sekolah sudah bisa menggunakannya untuk ujian tanpa batas, bahkan latihan harian sekalipun.
3. Menghemat waktu dan tenaga guru dalam proses persiapan dan sesudah ujian.
Guru tidak perlu disibukkan dengan persiapan ujian yang panjang, seperti mencetak dan memperbanyak kertas ujian. Cukup dengan satu kali meng-input soal ke server, seluruh siswa sudah bisa mengikuti ujian. Begitu juga dengan waktu pasca ujian, guru tidak perlu pusing memeriksa hasil ujian yang menumpuk berlembar-lembar. Sistem CBT akan mengakumulasi secara otomatis nilai hasil ujian para siswa berdasarkan kunci jawaban yang telah diinput sebelumnya.
4. Memudahkan siswa saat mengerjakan ujian.
Siswa tidak perlu membawa dan meminjam alat tulis, tidak perlu menyilang jawaban dan mencorat-coretnya jika salah. Melalui komputer pada CBT, siswa hanya harus mengklik jawaban yang benar dan mengkliknya lagi (undo click) jika salah. Saat ada gambar soal yang kecil dan tidak terlalu jelas, siswa bisa memperbesarnya dengan meng-klik pilihan “zoom” hingga gambar terlihat cukup jelas.
5. Hasil ujian menjadi lebih cepat dan akurat.
Perhitungan nilai otomatis oleh sistem komputer akan meminimalisir kesalahan manusia (human error) dalam pemeriksaan. Sistem komputer akan mencocokkan jawaban siswa dengan kunci jawaban yang telah diinput guru sebelumnya. Hasil nilai pun keluar lebih cepat, tidak butuh waktu berhari-hari. Seketika ujian selesai, hasil nilai muncul secara otomatis dan dapat disimpan secara lebih praktis menjadi arsip guru.
6. Menjaga kelestarian bumi.
Berapa banyak pohon yang telah ditebang untuk menyuplai kebutuhan kertas manusia, sementara polusi semakin bertambah? Dengan mengurangi pengunaan kertas, artinya sekolah telah berkontribusi langsung dalam menjaga kelestarian bumi.
Oleh karena alasan-alasan di atas MI Maarif NU Nurul Islam Oro oro ombo mulai berbenah yang salah satunya melaksanakan Penilaian Tengan Semester ini menggunakan sistem CBT. Sebelumnya untuk ujian PTS masih menggunakan PBT. Ini merupakan salah satu langkah kongkrit dari MI Maarif NU Nurul Islam Oro oro ombo untuk mengaplikasikan "Madrasah Lebih Baik, Lebih Baik Madrasah" walau pun pelaksanaan ujian PTS dengan CBT ini masih terbatas pada kelas tertentu.
Demikian semoga manfaat.