menu

Kamis, 14 September 2017

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Madrasah Tahun 2017

Bismillahir rohmanir rohim


Pelaksanaan sertifikasi Guru merupakan salah satu wujud implementasi dari Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Tahun 2017 ini merupakan tahun kesepuluh pelaksanaan sertifiksi guru yang telah dilaksanakan sejak tahun 2007. Perbaikan penyelenggaraan sertifikasi guru terus dilakukan dari tahun ke tahun untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.


Secara resmi DIREKTORAT GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN MADRASAH DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA RI telah merilis Pentunjuk Tekhnis Pelaksanaan PLPG sertifikasi yang bias diunduh pada link di bawah tulisan ini.

Demikian semoga manfaat.

Unduh Juknis Sertifikasi PLPG 2017 di sini

Minggu, 10 September 2017

SIMPATIKA = Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)

Bismillahir rohmanir rohim
Hasil Workshop Sistem Informasi Guru Dan Tenaga Kependidikan di Makasar, Kamis (07/09), ujung tombak pelaksanaan program Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) adalah tim admin Simpatika. Sebab, tim ini yang mengetahui data secara detail baik di tingkat Kankemenag Kabupaten/Kota, Kanwil Kemenag Provinsi bahkan sampai pusat.

Ke depan, hanya ada satu sistem untuk data direktorat. Simpatika harus menjadi satu-satunya data yang digunakan di GTK Madrasah. Jika perlu apa yang ada di Dapodik harus ada pula di SIMPATIKA.

Berikut Informasi selengkapnya dari sumber aslinya http://www.madrasahjos.sch.id

Admin Simpatika Kemenag Akan Diperkuat Dengan Ini – 

Kementerian Agama melalui Kementerian Agama melalui Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan  (GTK) Madrasah terus memperkuat tim admin Sistem Informasi dan Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan (SIMPATIKA).
Direktur GTK Madrasah, Suyitno menyampaikan, ujung tombak pelaksanaan program Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) adalah tim admin Simpatika. Sebab, tim ini yang mengetahui data secara detail baik di tingkat Kankemenag Kabupaten/Kota, Kanwil Kemenag Provinsi bahkan sampai pusat.

"Salah di admin dampaknya akan sangat serius. Jangan sampai terjadi ada yang menyusup, tidak memenuhi syarat tetapi lolos/diloloskan. Karena sistem sudah sangat jelas,” ujar Suyitno dalam Workshop Sistem Informasi Guru Dan Tenaga Kependidikan di Makasar, Kamis (07/09).

“Kalau sudah berbasis admin, tidak ada lagi yang sifatnya menyusup karena sudah by sistem dan sistem akan secara otomatis menolak kalau tidak sesuai dengan aturan/syarat yang sudah ditentukan,” imbuhnya.

Ke depan, lanjut Suyitno, hanya ada satu sistem untuk data direktorat. Simpatika harus menjadi satu-satunya data yang digunakan di GTK Madrasah. Jika perlu apa yang ada di Dapodik harus ada pula di SIMPATIKA.

“Mari kita benahi yang kurang-kurang, sekarang di maping apa problem yang ada di simpatika, usulkan. Apakah servernya yang tingkat kecepatannya kurang, SDM nya, software nya dan sebagainya silahkan diusulkan,” ajak Suyitno.

Langkah pertama untuk memodifikasi dan menginovasi adalah dengan memetakan masalah. Akun kebutuhan guru yang belum terakomodasi dalam sistem SIMPATIKA harus disikapi, karena ke depan akan dilakukan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP). “Kalau Dapodik menjadi kebanggaan Dikbud, Simpatika ingin menjadi kebanggan GTK Madrasah,” pungkasnya

Terkait PLPG, Suyitno menyampaikan bahwa tahun ini akan dilaksanakan bagi 4.315 guru. Angka ini menurutnya sangat kecil karena seharusnya di atas 20.000.



Pelaksanaan PLPG masih menjadi pekerjaan rutin tahunan GTK. Pada saatnya, PLPG akan ditutup dan beralih ke Pendidikan Profesi Guru (PPG). “Mudah-mudahan guru-guru madrasah segera bisa dituntaskan dengan baik untuk mengikuti pendidikan profesi guru,” sambungnya

Workshop Sistem Informasi Guru Dan Tenaga Kependidikan terdiri dari admin SIMPATIKA dari 34 provinsi, unsur perguruan tinggi pelaksana PLPG dan Tim Klase Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.