Bismillahir rohmanir rohim
Ujian
Nasional Berbasis Komputer atau yang dikenal dengan UNBK sudah digaungkan mulai
tahun pelajaran 2016/2017. Pada pelaksaanaan UNBK tahun 2017 ini menurut data
dari Kemenag bahwa madrasah yang sudah melaksaanakan UNBK baru mencapai 4.425
dengan rincian 2.063 dari MTs dan 2.362 dari MA.
Makassar
(Kemenag) --- Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada madrasah akan
diperluas pelaksanaannya pada UN tahun 2018. Dari data yang ada, baru 4.425
madrasah yang menggelar UNBK tahun 2017, terdiri 2.063 MTs dan 2.362 MA.
Point
ini menjadi salah satu simpulan diskusi para Kepala Seksi Kurikulum dan
Evaluasi Kanwil Kemenag Provinsi se Indonesia pada Rakor Evaluasi Pelaksanaan
Ujian-ujian Madrasah di Makassar.
Kasubdit
Kurikulum dan Evaluasi pada Direktorat KSKK Madrasah Basnang Sa’id mengatakan,
para peserta rakor bertekad untuk mesukseskan penyelenggarakan UNBK 100% di
tahun 2018. “Bahkan, forum ini mengusulkan agar ujian berbasis komputer ini
diperluas pada Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasionall ( UAMBN),” ujarnya di
Makassar, Jumat (14/07).
Menurutnya,
ada beberapa isu yang dibahas bersama dalam rakor. Pertama terkait pentahapan
ujian nasional. Peserta merasa pentahapan yang penderk dan dengan jadwal yang
ketat merepotkan pelaksana di lapangan. Forum berharap pentahapan UN atau UAMBN
pada 2018 lebih panjang untuk mengantisipasi permasalahan di lapangan.
Isu
kedua terkait efisiensi, efektifitas, integritas, dan kenyamanan pelaksanaan
UNBK yang dinilai lebih baik dan memuaskan. Ditemukan data bahwa hasil UNBK
2017 lebih baik jika dibanding Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (
UNKP). Karenanya, ke depan diharapkan semua madrasah bisa menyelenggarakan
UNBK.
Forum
juga mengusulkan agar pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) yang
mandiri diatur dengan POS tersendiri oleh Kemenag. Selama ini, POS USBN yang
dikeluarkan Kemendikbud tidak mencantumkan kata madrasah setelah kata sekolah.
Padahal dalam UU Nomor 20 tahun 2003 setiap menyebutkan kata sekolah selalu
diikuti /madrasah.
Menurut
Basnang Sa’id, rakor digelar dalam rangka mengevaluasi pelaksanaan
ujian-ujian di madrasah agar pelaksanaan tahun depan lebih baik. Sebagaimana
diketahui bahwa ada beberapa ujian di madrasah; Ujian Ahir Madrasah Berstandar
Nasional (UAMBN), Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), Ujian Nasional (UN)
dan Ujian Maadrasah (UM) untuk Madrasah Ibtidaiyah (MI).
Rakor
Evaluasi Pelaksanaan Ujian-Ujian Madrasah dibuka oleh Kepala Kanwil Kemenag
Sulawesi Selatan Abdul Wahid Thahir. Dalam kesempatan itu, Abdul Wahid
mengapresiasi pelaksanaan UAMBN, khususnya di Sulawesi Selatan, yang berjalan
baik dan lancar, efektif, simple, serta tidak ribet.
“Saya
sendiri yang turun lapangan, dan saya merasa puas dan bangga dengan
penyelenggaran UNBK ini,” ujarnya.
Kegiatan
ini menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain: Anggota Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP) Teuku Ramli Zakaria sebagai koordinator UNBK
Nasional, dan Kabag Perencanaan Ditjen Pendis Kemenag Kastolan. (Imam Bukhori).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar